Penulis: Yoni Haris Setiawan
(Wakil Sekretaris IV LP UMKM PPM)
JAKARTA. berita lpumkmpppm.or.id. Lembaga Pengembang Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah (LP UMKM PPM) mengadakan Rapat Koordinasi dan Konsolidasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) via Platform Zoom Meeting, Jumat (01/8/2025) dengan mengundang Pengurus Harian LP UMKM PPM, LP UMKM PWM dan LP UMKM PDM Se-Indonesia.
Wakil Ketua II LP UMKM PPM Syafrudin Anhar sebagai Tim Koordinator Nasional Program Makan Bergizi Gratis Muhammadiyah (Kornas MBGMu) menjelaskan bahwa PP Muhammadiyah diamanahi atau diminta Badan Gizi Nasional (BGN) Republik Indonesia ikut serta menyukseskan program pemerintah dalam MBG itu melalu prosers Memorandum of Understanding (MoU). Kemudian PP Muhammadiyah menindaklanjuti dengan pembentukan Tim Kornas MBGMu dengan leading sectornya Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) dan LP UMKM PPM.
Penentuan ini berkaitan dengan impleksibilitas dari MPM dan LP UMKM PPM dalam kontek proses MBG pada setiap dapur-dapur Muhammadiyah (DapurMu) yang telah disetujui BGN. Sehingga program ini memiliki aktifitas bisnis dan ekonomi yang dapat digerakkan LP UMKM
.
Lebih lanjut Syafrudin menginformasikan bahwa, proses ini telah berjalan enam bulan pasca Tanwir Muhammadiyah di Kupang pada tanggal 4-6 Desember 2024 di Universitas Muhammadiyah Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, PP Muhammadiyah membentuk Tim Kornas MBGMu. LP UMKM PPM telah melakukan proses pekerjaan tersebut.
Sampai hari ini BGN telah menyetujui sekitar 176 titik calon dapur sebagai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan SPPG. Calon SPPG baru disetujui soal titik dalam proses verifikasi administratif dan kelayakan. Sedangkan SPPGMu itu telah beroperasi, bekerja dan melakukan delivery ke sekolah-sekolah bagi peserta didik mulai dari PAUD, SD, SMP, SMK dan Ibu mengandung dan menyusui sebagai penerima manfaat.
Dari 176 SPPGMU yang baru beroperasi dan telah mendelevery baru 20 titik dapurMU, yang kebanyakan di Jawa Tengah, Jogjakarta, sementara Jawa Barat baru 2 titik, Jawa Timur 1 titik, di luar Jawa masih terdaftar telah mendapat persetujuan titik. Yang terdaftar dalam proses persiapan dan administratif serta kesiapan sarapana dan prasarana.
Kepala BGN, Dadan Ketika Launching di PCM Minggir Sleman mengamantkan kepada Muhammadiyah agar akhir tahun 2025 sudah siap 300-400 titik. Atas dasar permintaan BGN tersebut, LP UMKM PPM mendorong untuk mempercepat membantu Muhammadiyah di wilayah dan daerah agar dapurmu.
Kendala-kendala yang dihadapi di daerah yaitu pembiayaan, sarana prasarana gedung (dapur) menjadi persoalan adalah penyediaan/pembangunan dapur, peralatan. Ada tawaran dari BGN Pada khususnya daerah 3T BGN akan membantu pembangunan, peralatan. Daerah 3T daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar dapat segera membuat proposal dan diupload ke link resmi Kornas MBGMuhammadiyah. Khusus untuk Muhammadiyah, BGN telah mempersiapkan akun tersendiri.
”Lembaga yang meng-upload proposal dan dokumen lainnya melalui link Kornas MBGMu insya Allah segera ada informasi” jelas Syafrudin.
Sangat penting sekali untuk diperhatikan dalam pengelolaan MBGMU dapat dilaksanakan mengajukan LP UMKM, PDM, PCM, penanggung jawabnya Dapurnya atas nama LP UMKM atau Muhammadiyah. Selama ini yang mengkoordinir dapur MBG di daerah ialah Pengurus Muhammadiyah wilayah, daerah, cabang itu sendiri.
LP UMKM PPM mengharapkan kepada LP UMKM wilayah dan daerah Muhammadiyah agar melakukan koordinasi, persiapan dengan PWM dan PDM. Selain itu juga, agar terus berkoordinasi, berkomunikasi dengan Tim Kornas MBGMu LP UMKM PPM hal ini untuk mengantisipasi pemanfaatan kesempatan dari penyimpangan program. Pada pelaksanaan di lapangan agar berhati-hati Apabila ada yang mengatasnamakan MBGMU atau Dapur Muhammadiyah yang tidak diberikan mandat Kornas MGMu dan diatur dalam perjanjian-perjanjian yang mengikat.
Intensivitas informasi, koordinasi dan komunikasi sangat penting Kornas-Korwil dan Korda dengan Persyarikatan Muhammadiyah ditingkat struktural. LP UMKM terus mendorong, berkolaborasi dan berkoordinasi penerima manfaat dari 3T dapat dikoordinasikan sepajang mengikuti syarat-syarat
Dalam rangka mempercepat pemenuhan titik dapur yang ditargetkan BGN.