MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Pengembang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LP UMKM) PP Muhammadiyah resmi dibuka hari ini, Rabu (30/8) oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Bertempat di di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA), Rakernas yang mengusung tema “Muhammadiyah dan Gerakan UMKM Berkemajuan” akan diselenggarakan sampai hari Kamis, 31 Agustus 2023.
Menyampaikan arahan, Haedar Nashir mendorong akselerasi program-program LP UMKM bersama pemerintah, salah satunya Kementerian Perdagangan (Kemendag) agar UMKM bisa naik kelas dan bergerak semakin progresif sehingga menjadi Soko Guru (tonggak) ekonomi bangsa Indonesia.
Kesuksesan Muhammadiyah mengelola Amal Usaha di bidang pendidikan, kesehatan, dan pelayanan sosial, kata Haedar bisa menjadi modal bagi usaha-usaha akselerasi tersebut. Terlebih Islam sendiri kata dia memiliki etos pergerakan di bidang ekonomi yang kuat, meski hanya sedikit yang mampu mengamalkannya.
“Kita tahu umat Islam Indonesia dalam bidang ibadah, akhlak, menjaga akidah, secara umum terbaik dibanding dunia Islam lain, tapi titik krusial kita dan problem utama kita di bidang ekonomi. Umat yang mayoritas ini belum punya kekuatan di bidang politik, pendidikan, penguasaan iptek, bahkan bidang ekonomi, sosial, dan budayanya masih lemah karena ekonominya di bawah,” kata Haedar.
Haedar mengingatkan kerja-kerja mengangkat kelas UMKM layak didorong lebih jauh. Apalagi bidang ekonomi telah diteguhkan sebagai salah satu pilar Muhammadiyah pada Muktamar ke-47 tahun 2015.
“Kita ini di Muhammadiyah sebenarnya memiliki kekuatan yang lebih menonjol dibanding yang lain dengan AUM di berbagai bidang yang itu adalah mandat dari Muktamar untuk fokus pada ekonomi, kita telah menghadirkan dakwah Islam, pergerakan Islam yang langsung untuk memecahkan problem terbesar dan krusial umat, yakni problem di bidang ekonomi,” ujarnya.
Tak lupa, Haedar juga berpesan agar LP UMKM menularkan etos ekonomi Islam dan Muhammadiyah kepada khalayak yang luas, bahwa mukmin yang dicintai Allah adalah yang kuat, termasuk kuat dalam muamalah duniawiyahnya (bisnis ekonomi). Selain itu, gagasan untuk menjadi umat terbaik hanya akan berhasil jika kuat secara ekonomi sehingga dapat memberikan kemanfaatan yang luas kepada manusia.
“Bagaimana kita memberi kemanfaatan terbaik kalau kita kurang rezekinya, kurang aksesnya, faqidu syai’ laa yu’thi, orang, organisasi yang tidak punya apa-apa tidak bisa memberikan kemanfaatan apa-apa. Jadi kalau ingin memberi kemanfaatan, menebar rahmat, tidak dengan kata-kata, retorika, termasuk seminar internasional, tapi harus dengan wujud nyata,” tegasnya.
Terkait kerja sama dengan Kemendag, Haedar selain mengapresiasi juga berpesan agar ada revitalisasi UMKM, terlebih warung-warung di bawah binaan LP UMKM agar memiliki keunggulan dan bersaing dengan wara laba yang raksasa.
“Saya pikir kerja sama ini harus mengarah ke sana,” tegasnya. Pada pembukaan ini turut dilaksanakan penandatanganan kerja sama sekaligus Peluncuran Warung/Gerai Kemitraan Indogrosir & LP UMKM PP Muhammadiyah bersama Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan. (afn)